Survei BI Sulsel: Ekonomi Triwulan III-2025 Melambat, Pengusaha Optimis Kegiatan Dunia Usaha Terjaga Positif

16
Deputi Perwakilan BI Sulsel, Wahyu Purnama. POTO : BALI PUTRA

 

BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR – Keyakinan masyarakat Sulawesi Selatan (Sulsel) terhadap ekonomi daerah ini menurun. Dipengaruhi indeks kondisi ekonomi (IKE) saat ini, akibat penurunan persepsi terhadap ketersediaan lapangan kerja dan konsumsi barang tahan lama. Namun demikian, masyarakat masih memiliki ekspektasi bahwa ekonomi Sulsel ke depan masih terjaga di level optimis, meskipun lebih rendah dibanding sebelumnya.

Deputi Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Selatan (BI Sulsel), Wahyu Purnama menyampaikan hal itu saat memaparkan hasil survei BI Sulsel terhadap konsumen Agustus 2025, di Makassar, Selasa (26/08/2025).

Dikatakan Wahyu, pesimisme terhadap ekonomi Sulsel dominan dirasakan konsumen pada kelompok rumah tangga dengan pengeluaran di bawah Rp4 juta. “Namun untuk kelompok dengan pengeluaran Rp5 juta hingga Rp8 juta tetap terjaga pada level optimis meskipun tidak setinggi bulan sebelumnya,” kata Wahyu yang saat itu bersama Deputi Perwakilan BI Sulsel, Ricky Satria dan Deputi Direktur, Aswin Gantina mendampingi Kepala Perwakilan BI Sulsel, Rizki Ernadi Wimanda.

Ia juga menyebutkan, rasio konsumsi dan tabungan terhadap pendapatan konsumen relatif menurun, sementara proporsi pembayaran cicilan/utang meningkat.

Sementara itu, meskipun ekonomi sulsel diperkirakan menurun, para pengusaha mengaku tetap optimis kegiatan dunia usaha di Sulsel, tetap terjaga positif. Optimisme tercermin dari nilai perkiraan saldo bersih tertimbang (SBT) Triwulan III-2025 yang tetap positif pada level 43,36 persen.

“Kinerja seluruh lapangan usaha (LU) tercatat positif dengan SBT tertinggi pada LU Industri pengolahan,” sebutnya.

Penggunaan tenaga kerja pada triwulan III-2025 cenderung stabil, dibanding triwulan sebelumnya, dengan SBT tenaga kerja triwulan III-2025 sebesar 3,48 persen.

Kegiatan investasi diperkirakan tumbuh meningkat, terutama pada LU industri pengolahan, serta pertanian, perikanan dan kehutanan. Sementara kondisi keuangan perusahaan (likuiditas dan rentabilitas), secara umum masih dalam kondisi baik.

“Berdasarkan prompt manufacturing index (PMI) BI, kinerja industri pengolahan Sulsel triwulan III-2025 tetap terjaga fase ekspansif (indeks >50), tercermin dari PMI BI sebesar 59,03 persen lebih tinggi dari periode sebelumnya 58,33 persen,” tambahnya.

Kepala BI Sulsel, Rizki Ernadi Wimanda (pegang mic) didampingi deputi Perwakilan BI Sulsel, Ricky Satria dan Wahyu Purnama, serta Deputi Direktur, Aswin Gantina saat memaparkan perkembangan ekonomi Sulsel terkini dan respon kebijakan BI, Selasa (26/08/2025). POTO : ISTIMEWA

Peringkat 22 Nasional

Di pihak lain, Kepala Perwakilan BI Sulsel, Rizki Ernadi Wimanda menyebutkan, pertumbuhan ekonomi Sulsel triwulan II-2025 melambat, dengan pertumbuhan 4,94 persen, sedangkan pertumbuhan triwulan I-2025 sebesar 5,78 persen. “Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Sulsel berada di rengking 22 secara nasional,” katanya.

Pertumbuhan ekonomi Sulsel, didukung pertumbuhan positif beberapa sektor seperti sektor perdagangan yang meningkat, ditopang kenaikan penjualan kendaraan baru sebesar 11 persen atau mencapai 58 ribu unit. Kemudian, industri pengolahan juga meningkat, khususnya pada industri mikro kecil seperti makanan-minuman, galian bukan logam, tekstil, kulit, kayu, dan furnitur.

Sektor konstruksi juga menguat sejalan dengan meningkatnya realisasi investasi di Sulsel sebesar 58 persen (yoy). Kondisi ini tercermin dari meningkatnya konsumsi semen mencapai 5,75 persen (yoy), serta sektor pertambangan tumbuh positif dengan produksi nikel matte naik 12 persen dan gas alam 8,4 persen (yoy).

“Sementara sektor pertanian yang selama ini menjadi penopang utama ekonomi Sulsel, tumbuh hanya 3,36 persen (yoy), jauh lebih rendah dibanding 15,73 persen pada triwulan sebelumnya. Perlambatan dipicu normalisasi musim panen yang kembali ke periode Maret–April, sehingga produksi padi terkoreksi hingga 6,27 persen (yoy),” sebut Rizki.

Ia menegaskan, BI terus memantau dinamika ekonomi dan menjaga stabilitas melalui kebijakan moneter serta mendorong sektor produktif agar Sulsel kembali mencatatkan pertumbuhan lebih kuat pada kuartal berikutnya.

Bali Putra