BISNISSULAWESI.COM, PARIGI – Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi, yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo, dilaksanakan secara virtual pada 4 November 2021 di Parigi, Sulawesi Tengah.
Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi. Kegiatan dengan tema “Pilihan dan Peluang Karir di Dunia Digital” ini diikuti oleh 622 peserta dari berbagai kalangan.
Program kali ini menghadirkan empat narasumber yang terdiri dari Pegiat Literasi dan Ketua Lingkar Muda Nuhon, Muhammad Irsan; Pemengaruh (influencer), Fadel Hidayat; Dosen dan Konsultan Keuangan, Hasdiana; serta Professional IT, Denny Syah Putra. Adapun yang bertindak sebagai moderator adalah Desmona Chandra selaku presenter TV. Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi menargetkan 57.550 orang peserta.
Acara dimulai dengan sambutan berupa video dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yang menyalurkan semangat literasi digital untuk kemajuan bangsa. Beranjak ke sesi pemaparan, narasumber pertama, Fadel, menyampaikan materi etika digital berjudul “Apa yang Boleh dan Tidak Boleh dalam Mengunggah Konten di Media Sosial”.
Ia mengatakan, setiap individu bertanggung jawab atas apa yang ditulis, unggah, bagikan, bahkan apa yang kita baca dan tonton di internet. “Mari bersama meminimalisir konten negatif dengan tidak mengonsumsinya, banjiri ruang digital dengan hal-hal positif agar konten negatif kian tenggelam,” ajaknya.
Berikutnya, Hasdiana membawakan tema budaya digital tentang “Pilih Mana: Nabung atau Belanja Daring?”. Menurut dia, belanja daring semakin digemari karena menghemat waktu dan tenaga, banyak promo, beragam metode pembayaran, varian barang lengkap, serta mudah membandingkan harga.
“Bijaklah berbelanja daring dengan mengutamakan kebutuhan primer dan gunakan berbagai aplikasi pencatatan keuangan untuk mengontrol pengeluaran serta memperkuat kebiasaan menabung secara rutin ,” pesannya.
Sebagai pemateri ketiga, Denny membawakan tema keamanan digital tentang “Perlindungan Hak Cipta di Ranah Digital”. Ia mengatakan, digitalisasi karya cipta memberikan kemudahan akses, mengunduh, menggandakan, dan publikasi.
Di sisi lain, perkembangan digital juga memberikan ruang yang luas terhadap penggunaan karya digital secara ilegal. “Kita harus berhati-hati dalam menggunakan karya digital milik orang lain, jangan sampai melanggar hak cipta yang bisa berujung pada jerat hukum,” pesannya.
Adapun, M. Irsan sebagai pemateri terakhir, menyampaikan tema materi kecakapan digital mengenai “Welcoming Gen-Alpha: Kesempatan dan Tantangan di Dunia Digital”. Menurut dia, penguasaan teknologi dan informasi, kecerdasan emosional dan sosial, serta pola pikir kritis dan inovatif menjadi hal-hal yang perlu disiapkan agar mampu beradaptasi dan bertahan di tengah perkembangan digital.
“Dengan terus mengasah kemampuan dan keterampilan digital, kita tak hanya terbatas sebagai penonton saat semua orang di sekitar sukses memanfaatkan peluang dunia digital,” ungkapnya.
Acara berikutnya adalah sesi tanya jawab yang dipandu oleh moderator. Sesi ini disambut dengan beragam pertanyaan dari para peserta. Dalam webinar di Parigi tersebut, panitia membagikan uang elektronik masing-masing senilai Rp100.000 bagi 10 penanya terpilih.
Salah satu pertanyaan menarik peserta adalah tentang bagaimana caranya pemengaruh bisa memberikan dampak positif bagi warganet. Narasumber menjelaskan bahwa jangan ikuti, bagikan atau tanggapi konten negatif yang dibuat akun tak beretika. Sebarkan saja konten-konten positif di dunia maya untuk menebar pengaruh baik.
Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan informatif yang disampaikan narasumber terpercaya.
Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, silakan kunjungi https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi.