Tinggi, Porsi Penyaluran Kredit Perbankan ke UMKM di Sulsel, NPL Capai 4,76 Persen

9
Kepala Kantor OJK Sulselbar, Moch. Muchlasin (pegang mic) saat memberi keterangan di Kantor OJK Sullselbar di Makassar, Jumat (15/08/2025). POTO : ISTIMEWA

 

BISNISSULAWESI. COM, MAKASSAR – Perbankan di Sulawesi Selatan (Sulsel) memberi porsi yang cukup tinggi untuk menyalurkan kredit ke sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Jumlahnya terus meningkat dengan porsi mencapai 37,53 persen atau sebesar Rp61,62 triliun terhadap total kredit yang disalurkan perbankan sebesar Rp164,18 triliun.

Kepala Kantor Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (OJK Sulselbar), Moch. Muchlasin menyebutkan hal itu di kantor OJK Sulselbar di Makassar, Jumat (15/08/2025).

Ia mengatakan, kualitas kredit ke sektor UMKM relatif terjaga dengan persentase Non Performing Loan (NPL) atau kredit bermasalah sebesar 4,76 persen.

Hingga Juni 2025, jumlah rekening kredit mencapai 917.957 rekening. Terdiri dari 853.374 rekening UMKM Mikro dan 60.248 rekening UMKM Kecil.

“Kredit UMKM di Sulsel masih didominasi UMKM Mikro dengan share 53,30 persen, disusul UMKM Kecil dengan share 30,06 persen dan UMKM menengah dengan share 14,63 persen persen,” katanya.

Sektor ekonomi yang mendapat porsi penyaluran kredit UMKM terbesar adalah sektor perdagangan besar dan eceran yang mencapai 45,65 persen. Kemudian disusul sektor pertanian, perburuan dan kehutanan sebesar 23,80 persen, jasa kemasyarakatan 5,82 persen, industri pengolahan 5,61 persen dan sektor konstruksi 4,22 persen.

Sementara itu, hingga Juli 2025, penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Sulsel mencapai Rp9,36 triliun kepada 163.776 debitur. Penyaluran KUR terbesar mengarah pada sektor pertanian sebesar Rp4,60 triliun dengan share 49,15 persen dan sektor perdagangan sebesar Rp3,02 triliun dengan share 32,22 persen.

“Sama dengan kredit UMKM, penyaluran KUR juga masih didominasi segmentasi Mikro dengan penyaluran mencapai Rp10,45 triliun dengan share 79,45 persen,” kata Muchlasin.

Ia menambahkan, jika dilihat daerah yang penyaluran KUR tertinggi adalah Kabupaten Bone yakni sebesar Rp953 miliar dengan share 10,18 persen. Kemudian Kota Makassar yang menjadi kabupaten/kota terbesar kedua penyaluran KUR yang besarnya mencapai Rp880 miliar (share 9,40 persen).

“Kabupaten Bone menjadi daerah penyaluran KUR tertinggi, itu sudah bisa ditebak. Sejalan dengan penyaluran KUR terbesar yang mengarah pada sektor pertanian. Di mana kita ketahui, Kabupaten Bone juga merupakan daerah dengan potensi sektor pertanian yang besar,” tambah Muchlasin.

Bali Putra