BISNISSULAWESI, MAKASSAR — Makassar – Balai Besar KIPM Makassar mencatat kenaikan volume ekspor komoditi perikanan yang signifikan sebesar 321,5% dari 2.325 ton pada bulan Desember 2017 menjadi 9.799 ton pada Desember 2018. Lima komoditi perikanan utama di bulan Desember 2018 adalah rumput laut, karaginan, gurita, tuna dan udang vannamei. Komoditi perikanan yang mengalami peningkatan paling besar adalah komoditi rumput laut sebesar 1.826,2%. Selain itu, hasil olahan rumput laut berupa karaginan juga mencatat volume ekspor yang sangat tinggi, melebihi volume ekspor komoditi perikanan lainnya sebesar 695 ton. Volume ekspor gurita juga mengalami peningkatan yang cukup besar mencapai 61,8% dari 285 ton di tahun 2017 menjadi 461 ton pada tahun 2018. Ekspor tuna juga meningkat sebesar 48,7% dari 214 ton di tahun 2017 menjadi 318 ton di tahun 2018.
Kenaikan volume ekspor komoditi perikanan tahun 2018 di Sulsel mendapat apresiasi dari Komisi IV DPR RI dalam kunjungan kerja spesifik ke Kantor Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Makassar tanggal 6 Februari 2019. Menurut Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Roem Kono, capaian ekspor komoditi perikanan di Sulsel merupakan prestasi dari Kementerian Kelautan dan Perikanan, Dinas Kelautan dan Perikanan dan stakeholder perikanan yang telah berkontribusi memajukan industri perikanan di Sulsel. “Kami mengapresiasi kontribusi Sulsel dalam mengekspor komoditi perikanan sehingga mampu memperkuat ekspor nasional. Saya lihat tadi data yang dipresentasikan BKIPM Makassar sangat bagus dan nilai ekonominya meningkat dari tahun ke tahun” terang Roem.
Sementara itu, Kepala BKIPM Makassar, Sitti Chadidjah yang turut mendampingi rombongan Komisi IV DPR RI menyatakan tren ekspor komoditi perikanan yang positif selama 2 tahun terakhir dipengaruhi oleh iklim investasi yang kondusif di Sulsel. “Selama 2 tahun terakhir jumlah Unit Pengolahan Ikan (UPI) di Sulsel meningkat signifikan. Tahun 2017 sebanyak 86 unit meningkat di tahun 2018 menjadi 102 unit. Unit Pengolahan Ikan ini kesemuanya telah tersertifikasi HACCP” jelas Sitti.
Perbaikan infrastruktur transportasi juga menjadi faktor meningkatnya volume ekspor komodi perikanan dari Sulsel. Pada tanggal 2 Nopember 2018, Pemerintah Propinsi Sulsel berhasil membuka jalur transportasi Direct Call dari Makassar ke Amerika dan Eropa. Dengan adanya Direct Call ini, ekspor komoditi perikanandari Sulsel dapat dilakukan langsung ke negara tujuan tanpa perlu melalui pelabuhan transit diluar Sulsel.