Tingkatkan Hasil Belajar Siswa, 5.000 Guru Rampungkan Rangkaian Lokakarya Kolaborasi Disdik Sulsel-Zenius

164

BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR – Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan (Disdik Sulsel) dan platform pendidikan berbasis teknologi Zenius resmi menyelesaikan “Lokakarya Zenius untuk Guru” yang telah berjalan sejak Januari 2021. Sebanyak 5.000 guru SMA dan SMK di Sulsel berpartisipasi pada rangkaian kegiatan yang membahas implementasi platform teknologi serta praktik terbaik pendidikan seperti flipped learning, blended learning, dan scaffolding technique dengan tujuan meningkatkan kualitas pembelajaran di Sulsel. Rangkaian lokakarya dibagi sesuai rumpun ilmu Soshum, MIPA, Vokasi, Bahasa dan Umum, agar pembelajaran dan interaksi antara Zenius dengan guru lebih berkualitas, mendalam, dan terarah.

“Semoga lokakarya yang padat ilmu ini dapat menjadi bekal mengajar dan meningkatkan motivasi guru, terutama selama penerapan pembelajaran jarak jauh,” terang Sekretaris Disdik Sulsel H. Hery Sumiharto. SE. MEd.

Ia mengaku senang dapat berkolaborasi dengan Zenius pada kegiatan ini. Tidak hanya menjadi bekal pembelajaran jarak jauh selama pandemi, tapi dalam jangka panjang ia berharap kolaborasi ini dapat terus berjalan agar kualitas pembelajaran terus meningkat, begitu pula hasil belajar siswa.

Rangkaian lokakarya ini merupakan kelanjutan dari perjanjian kerja sama antara Disdik Sulsel dan Zenius yang dilakukan pada 30 November 2020 lalu. Kerja sama ini bertujuan untuk membantu guru mengatasi tantangan yang mereka hadapi selama ini, seperti sulitnya mencari tambahan materi pelajaran, mengelola penugasan dan mengoreksi pekerjaan siswa, hingga merampungkan urusan administrasi. Kerja sama ini juga berfokus pada pengembangan kapasitas guru dan adaptasi pembelajaran berbasis teknologi, termasuk di dalamnya penggunaan platform Zenius untuk Guru (ZenRu).

“Penerapan teknologi dapat meringankan beban kerja sehingga guru memiliki lebih banyak waktu untuk mengoptimalkan interaksinya dengan siswa. Melalui lokakarya ini, kami berharap guru-guru dapat lebih akrab dengan teknologi pendidikan masa kini serta praktik terbaik dalam memanfaatkannya untuk mendorong kemajuan siswa,” kata Kepala UPT Pelayanan TIK Pendidikan Disdik Prov. Sulsel, Ibu Dra. Hj. Andi Hidayati, SS., M.Si.

Baca Juga :   Jangan Jadi Pengangguran Intelektual, Mahasiswa Harus Kreatif, Tidak Manja

Sebagai perusahaan berbasis teknologi, Zenius memiliki misi agar guru dan siswa sama-sama memiliki akses yang mudah ke materi pendidikan yang berkualitas. Demokratisasi pendidikan adalah hal yang penting agar generasi muda Indonesia dapat memiliki masa depan yang cerah.

“Kami dengan sigap mendukung upaya Disdik Sulsel dalam meningkatkan hasil belajar siswa melalui peningkatan kompetensi guru dan pengoptimalan pemanfaatan teknologi, yang akan membantu mereka dalam membuat soal-soal yang lebih baik. Ke depannya, kami juga berharap kerja sama serupa bisa diterapkan di daerah lain, sehingga kami bisa memberikan dampak positif yang lebih luas terhadap peningkatan kualitas pendidikan dan merealisasikan agenda pemerintah dalam meningkatkan nilai OECD PISA Indonesia,” kata Chief Operating Officer Zenius Tantia Dian Permata Indah.

(Ki-Ka) Government Relations Analyst Zenius Yustina Dinar Moneta, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan Prof. Dr. Muhammad Jufri, S.Psi., M.Si., M., Psi., dan Head of Government Relations Zenius Mohamad Nurreza Rachman pada acara penandatanganan perjanjian kerja sama antara Disdik Sulsel dan Zenius yang dilakukan pada 30 November 2020. POTO : ISTIMEWA

ZenRu adalah platform pengelolaan kegiatan pendidikan daring yang Zenius kembangkan berdasarkan kebutuhan serta masukan dari guru-guru di berbagai penjuru Indonesia. Semenjak diluncurkan pada 25 November 2020 lalu, ZenRu sudah digunakan oleh lebih dari 11 ribu guru di seluruh Indonesia. Melalui ZenRu, guru-guru dapat mengakses lebih dari 90.000 video pembelajaran Zenius yang bisa menjadi materi pelajaran tambahan dan pembuatan soal ujian. Kerja sama ini juga berpotensi untuk menjangkau lebih dari 100.000 guru dan 1,5 juta siswa di Sulawesi Selatan.

***