BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR — Pemerintah memutuskan untuk menurunkan suku bunga KUR (Kredit Usaha Rakyat) pada 2018. Dari semula 9 persen efektif per tahun menjadi sebesar 7 persen per tahun. Dengan demikian, margin bunga yang harus dibayar pemerintah naik meski tidak mengikuti besaran penurunan bunga KUR.
Adapun perubahan subsidi bunga tersebut masing masing kredit mikro naik 1 persen dari sebelumnya 9,5 persen menjadi 10,5 persen. Kredit kecil naik menjadi 5,5 persen dari sebelumnya 4,5 persen sedangkan kredit tenaga kerja naik menjadi 12 persen dari sebelumnya 10 persen.
Sebagai lembaga KPA (kuasa pengguna anggaran), Deputi Pembiayaan Asuransi, Penjaminan dan Pasar Modal Kementerian Koperasi dan UKM menunjukkan komitmennya untuk melakukan pembayaran margin kepada Bank maupun perusahaan penjaminan secara cepat dan tepat waktu.
Kepala Bidang Deputi Pembiayaan Asuransi, Penjaminan dan Pasar Modal Kementerian Koperasi dan UKM, Mohammad Hasyim menjelaskan, untuk mendukung target realisasi penyaluran KUR tahun 2018 sebesar 120 triliun, pemerintah telah menetapkan Pagu Anggaran Subsidi KUR TA 2018 senilai Rp13,66 triliun yang terdiri dari subsidi Imbal Jasa Penjaminan (IJP) Rp1,68 triliun dan subsidi bunga Rp11,97 triliun.
“Asal sesuai dengan sistem informasi kredit program (SIKP)nya, pasti kita segera bayar. Karena kita juga memverifikasi terhadap jumlah tagihan subsidi bunga KUR sesuai data yang tercantum pada SIKP,” kata Hasyim yang ditemui usai kegiatan Sosialisasi Permenko No.11 tahun 2017 di Makassar, belum lama ini.
Untuk realisasi kata Hasyim, Kemenkop dan UKM mencatat realisasi pembayaran subsidi IJP dan subsidi bunga KUR sepanjang 2017 senilai Rp3,57 triliun dengan rincian, yakni Rp414,34 miliar untuk subsidi IJP, dan Rp3,16 triliun untuk subsidi bunga./Komang Ayu
