
BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR — Konsep warung tunjuk tunjuk saat ini sudah sangat populer bagi masyarakat Makassar. Setiap hari pasti selalu ramai dengan pengunjung, yang ingin menikmati sajian khas rumahan, dengan harga terjangkau.
Dinamakan sebagai warung tunjuk tunjuk, karena orang kalau mau makan, akan menunjuk makanan mana yang diinginkan. Semua menu disajikan dengan konsep prasmanan. Tempat seperti ini akan sangat ramai di hari kerja, saat jam makan siang sampai sore.
Terinspirasi dari konsep watung tunjuk tunjuk, manajemen Swiss Belinn Panakkukang Makassar menghadirkan program food & beverage dengan nama “Mari ki nganre’. Tagline yang diusung pun sangat menarik ‘Makan di hotel harga warteg’.
“Semua menu yang kami tawarkan sangat otentik dengan makanan rumahan khas masyarakat Makassar. Mulai dari Pallumara, Pallu ce’la, tempe goreng, sayur lodeh dan lain-lain,” ungkap Mimi Suratmi, Marketing Communication Swiss Belinn Panakkukang Makassar.
Alasannya menghadirkan program ‘Mari ri nganre’ menurutnya, karena ingin mengubah mind set sebagian orang yang mengatakan makan di hotel itu mahal. Di Swiss Belinn Panakkukang Makassar, setiap hari pecinta kuliner bisa menikmati sajian makanan rumahan dengan harga sangat terjangkau.
“Senin sampai Jumat tamu bisa menikmati menu makanan rumahan dengan mulai dari Rp 10 ribu nett sampai Rp 25 ribu nett. Semua makanan tidak dikenakan tax and service,” tambah Mimi.
Layaknya seperti warung tunjuk tunjuk pada umumnya, konsumen yang datang akan mengambil makanan sendiri, kemudian melakukan transaksi pembayaran di kasir. Istimewanya karena setiap hari sajian menu akan diganti, sehingga tidak akan ada kesan monoton. Saking besarnya animo masyarakat, konsep program ‘Mari ri nganre’ telah dijadikan program reguler dari Swiss Belinn Panakkukang Makassar./Nur Rachmat