
BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR – Permata Bank menggelar “Wealth Wisdom”, acara unggulan tahunan wujud komitmen bank mendampingi nasabah untuk mempersiapkan generasi penerus yang penuh wawasan. Memasuki tahun ke-11, Wealth Wisdom 2025 mengangkat tema “Resilient Wealth, Confident Future” untuk membantu masyarakat membangun ketahanan finansial keluarga dan bisnis di tengah tantangan ekonomi yang terus berubah.
Rangkaian acara berlangsung Juni hingga September 2025 di 11 kota di Indonesia, termasuk Makassar, kota dengan potensi ekonomi yang terus bertumbuh meski dihadapkan pada tantangan global.
Direktur Consumer Banking Permata Bank, Djumariah Tenteram mengungkapkan, resiliensi finansial bisa dibangun oleh siapa pun, di mana pun, selama ada akses terhadap edukasi dan solusi keuangan yang tepat. Wealth Wisdom 2025 bukan sekadar acara tahunan, melainkan platform interaktif untuk berdialog bersama para ahli dan memperluas perspektif yang relevan sesuai zaman.
“Permata Bank berkomitmen untuk terus mendampingi nasabah dalam menjaga dan memperkuat kekayaan, sekaligus mempersiapkan generasi penerus yang memiliki wawasan dan ketangguhan dalam menghadapi tantangan finansial masa depan,” katanya.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, perekonomian Makassar tumbuh 4,53 persen secara tahunan (yoy) pada triwulan I-2025, didorong sektor primer dan konsumsi rumah tangga. Namun, secara kuartalan (qtq), terjadi kontraksi -6,14 persen.
Fluktuasi ini menunjukkan, meskipun ada tren pertumbuhan, masyarakat tetap perlu memiliki ketahanan dan kecakapan dalam mengelola keuangan di tengah dinamika ekonomi.
“Di sinilah Wealth Wisdom sebagai wadah edukasi finansial dari Permata Bank hadir untuk meningkatkan literasi, memberdayakan individu dan keluarga dalam perencanaan keuangan jangka panjang, serta membentuk generasi yang lebih siap menghadapi tantangan ekonomi, khususnya di kota-kota berkembang seperti Makassar,” tambahnya.
Wealth Wisdom di Makassar menghadirkan sesi penuh wawasan bersama pakar ekonomi Adjie Harisandi – Head, Industry & Regional Research Permata Bank dalam sesi ‘Reshaping Wealth Strategies for a Shifting World’. Adjie banyak membekali informasi mendalam mengenai bagaimana membangun kekayaan yang tangguh di tengah ketidakpastian ekonomi.
“Di tengah ketidakpastian global, ketahanan ekonomi Indonesia masih terjaga berkat fondasi domestik yang kuat, terutama dari konsumsi masyarakat. Namun, tantangan seperti perlambatan ekonomi Tiongkok, dinamika harga komoditas, dan fluktuasi kebijakan global tetap memerlukan kewaspadaan. Oleh karena itu, penting bagi individu dan pelaku usaha untuk memperkuat strategi pengelolaan aset dan diversifikasi portofolio,” sebut Adjie
Meski ekonomi global masih penuh risiko, dampaknya terhadap Indonesia mulai mereda. Konsumsi domestik tetap menjadi penopang utama, sementara tarif ekspor Indonesia yang lebih kompetitif membuka peluang bagi sektor manufaktur. Penurunan suku bunga oleh Bank Indonesia 75 basis poin hingga Juli 2025 diharapkan mendorong pertumbuhan kredit dan investasi, sehingga menopang pemulihan ekonomi, khususnya di sektor-sektor berbasis kekuatan domestik.
Setelah sukses digelar di Semarang, Yogyakarta dan Bali, Pontianak, Batam, dan Makassar, selanjutnya akan diselenggarakan di Palembang, Bandung, Medan, Surabaya, dan ditutup di Jakarta. Melalui kelas tematik dan sesi panel, nasabah diajak menggali strategi manajemen kekayaan, perencanaan warisan, hingga menjaga keseimbangan antara finansial dan kesehatan bersama pakar dan praktisi lintas sektor. Mitra strategis Permata Bank juga turut berbagi insight dalam menghadapi dinamika ekonomi global, manajemen investasi, kesehatan, dan pengembangan diri.
Editor : Bali Putra