BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR – Data Survey Sample Registration System (SRS) tahun 2014 di Indonesia, menunjukkan penyakit jantung menjadi penyebab kematian tertinggi, sekitar 12,9% kematian di Indonesia, diakibatkan penyakit jantung dan pembuluh darah. Ini berpotensi terus meningkat setiap tahunnya.
Untuk itu Kementerian Kesehatan menghimbau seluruh komponen bangsa, berpartisipasi dan mendukung upaya pencegahan dan pengendalian resiko penyakit jantung koroner. Sehingga angka kesakitan, kematian dan kecacatan karena penyakit jantung koroner di Indonesia dapat diturunkan, sebagaimana dijelaskan dr. Lily Sriwahyuni Sulistyowati, MM, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Tahun ini, Kementerian Kesehatan RI bersama Yayasan Jantung Indonesia, KlikDokter.com dan Kalbe Nutritionals ingin mengulang kesuksesan di 2016, untuk menjadi terdepan dalam inovasi penurunan kolesterol, resiko stroke dan jantung koroner di Indonesia. Lewat rangkaian program Indonesia Tangkal Kolesterol dengan tema “Gerakan Jantung Sehat”, yang diadakan di 5 kota besar di Indonesia, Juli hingga Oktober 2017.
Dr. Ir. Ny. Hj. A. Majdah M. Zain Msi, selaku Ketua Yayasan Jantung Indonesia cabang utama Sulawesi Selatan, mengungkapkan, pihaknya sangat peduli dengan tingginya angka kematian akibat penyakit jantung di Indonesia.
Menurut Rektor Universitas Negeri Makassar yang juga istri Wagub Sulsel, ada 7 langkah tangkal kolesterol. Melakukan pemeriksaan kolesterol secara teratur, awasi asupan dan pola makan, nikmati hidup tanpa rokok dan alkohol, giat berolahraga, kendalikan berat badan dan hindari stress serta awasi tekanan darah.
*Nur Rachmat