JK : Kunci Melawan Corona Kecepatan Dalam Bertindak

133

BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR – Ketua umum Palang Merah Indonesia (PMI), Jusuf Kalla mengatakan, kecepatan dalam bertindak dan test massal adalah kunci untuk menang melawan Corona.

Menurut Mantan Wakil Presiden RI ini, banyak negara yang gagal dalam menghadapi Corona, karena terlalu memandang enteng wabah mematikan tersebut, sehingga terlambat dalam mengambil tindakan.

Selain itu, test massal penting dilakukan untuk mengetahui sejauh mana penularannya, dan daerah mana yang menjadi episentrum penularan wabah. Hal tersebut disampaikan JK saat bertemu dengan para ketua PMI se-Provinsi Sulawesi Selatan di Wisma Kalla, Makassar (18/06).

“Untuk melawan Corona ini, selalu berhubungan antara kecepatan dalam bertindak dan tes. Kecepatan itu kita bisa memperlambat penularan, dan tes itu untuk kita tau berapa banyak, siapa, di mana dan dengan siapa dia telah berhubungan. Virus ini tidak mengenal negara maju atau pun negara miskin, bahkan negara maju yang paling banyak kena, akibat memandang enteng lalu lambat dalam bertindak,” ungkap JK, dalam pertemuan yang dipandu Ketua PMI Sul-Sel, Adnan Purichta Ichsan.

JK juga mengatakan, virus Corona sangat cepat penularannya. Ia memberi contoh Indonesia yang dalam waktu 3 bulan sejak pertama kali dideteksi, penambahan jumlah penderita Indonesia bertambah 1.000 setiap harinya, dan akan bisa bertambah banyak apabila tidak ada tindakan yang lebih konkrit.

“Yang kena sekarang 1.000 orang per hari, artinya setiap test ada 8 persen orang terdeteksi positif, dan jumlah itu akan bisa terus bertambah kalau tidak ada tindakan yang lebih keras lagi,” tegas JK

Turut hadir dalam pertemuan tersebut ketua PMI Kota Makassar Syamsu Rizal MI, ketua PMI Kota Maros Chaidir Syam, Kasdam Hasannuddin Brigjen Andi Muhammad, Pengurus Pusat PMI Hamid Awaluddin dan M Fachir. Serta sejumlah pengurus PMI Sulsel lain, di antaranya Ilham Arif Sirajuddin, Letjen TNI (Pur) Gerhan Lantara dan beberapa tokoh Sulsel.

Baca Juga :   Luncurkan Program Eco-Basic, Garuda Indonesia sasar 'back packer'

Nur Rachmat