MELIHAT KEHIDUPAN UMAT MUSLIM DI KOREA SELATAN

395

BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR — SELAMA ini Korea Selatan dikenal sebagai negara dimana hampir setengahnya, sekitar 46,5 persen tidak memiliki agama. Tapi kehidupan umat beragama disana cukup harmonis.

Saat Ramadan Mei lalu, Elza Nova Rizaly yang sehari-hari bekerja sebagai agen asuransi AIA Financial berkesempatan mengunjungi negara yang dikenal dengan julukan negeri ginseng tersebut.
“Saya jalan jalan ke Korea Selatan, karena ingin melihat kehidupan umat muslim disana, sekaligus merasakan bagaimana suasana Ramadan di negara dimana Islam sebagai agama minoritas,” ujarnya.
Menurut wanita yang hobi traveling ini, di Korea Selatan jumlah penduduknya kurang lebih hanya 10 persen. Menariknya, meskipun demikian sudah banyak produk yang telah bersertifikasi halal. Mulai dari kuliner, kosmetik, dan beberapa produk konsumtif lainnya.
“Saya sempat ngobrol sama satu orang penduduk disana. Dia sengaja datang dari luar kota Seoul, tinggal di sekitar area masjid, untuk memudahkan menunaikan ibadah. Kebanyakan penduduk Korea Selatan tidak memiliki agama, tapi mereka sangat menghormati dan hidup bertolerasi dengan harmonis,” tambah Elza.
Saat ini halal tourism sudah menjadi isu global dan telah dikembangkan oleh beberapa negara besar di dunia. Begitu juga dengan Korea Selatan sudah mempersiapkan diri mengembangkan wisata tersebut.
Sekarang sudah banyak restoran di Korea Selatan yang telah memiliki sertifikat halal, yang diberikan oleh lembaga independen seperti MUI di Indonesia. Restoran di dominasi makanan Malaysia, Pakistan dan India. Bahkan sekarang di tempat tempat wisata sudah banyak jajanan atau food street, yang sengaja menempelkan sticker berlabel halal. Itu memudahkan wisatawan yang beragama muslim membeli jajanan jalan.
Merasakan Ramadan di Korea Selatan diakui Elza, suasanya berbeda. Terdapat satu masjid besar di kota Seoul, yang merupakan salah satu tempat favorit untuk muslim travelers, yaitu Itaewon.
Sentral Mosque berada di Hannam dong Yongsan-gu Seoul, dibangun mulai pada tahun 1974. Memiliki luas kurang lebih 5000 m2, bangunan Masjid ini terdiri atas tiga lantai. Lantai dasar terdapat ruang pertemuan dan kantor federasi Muslim Korea Selatan. Lantai 1 ruang shalat bagi wanita. Lantai 2 terdapat ruang shalat bagi para pria. Di bagian luar masjid terdapat kaligrafi indah bertuliskan ‘Allahuakbar’.
Pada bulan Ramadan, banyak mahasiswa serta wisatawan yang sengaja datang untuk mendapatkan suasana berbuka bersama, serta melakukan shalat tarwih. Kebanyakan berasal dari Malaysia, Indonesia dan Pakistan.
Hidangan untuk berbuka puasa di sediakan Kedutaan Besar Qatar. Ada deretan ratusan kursi dan meja, untuk mempersiapkan ratusan jamaah yang akan datang ke tempat ini. Tidak hanya buah buahan dan susu, di Masjid ini juga menyiapkan hidangan makan malam setelah selesai Shalat Maghrib.
Di masjid ini juga tersedia beberapa produk Korea yang sudah di bersertifikasi Halal. Tempat ini menjual produk makanan, minuman, serta kosmetik yang bisa dibeli di Masjid Itaewon./Nur Rachmat